Tapaktuan 10 Oktober 2025 Membaca Al-Qur’an sejak usia dini merupakan pondasi utama dalam pembentukan karakter dan keimanan anak.
Pada tingkat Sekolah Dasar, anak berada pada masa fase keemasan (golden age), di mana daya serap terhadap ilmu dan nilai-nilai kehidupan sangat kuat.
Karena itu, pembelajaran membaca Al-Qur’an bukan sekadar melafalkan huruf hijaiyah, tetapi proses menanamkan ruh Al-Qur’an ke dalam hati anak-anak agar kelak tumbuh menjadi generasi beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-‘Ankabut ayat 45:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
“Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
( QS Al – ‘Angkabut (29) 45)
Ayat ini menegaskan bahwa membaca dan memahami Al-Qur’an berperan besar dalam membentuk perilaku baik serta menjauhkan manusia dari kemungkaran.
Sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai tersebut, Penyuluh Agama Islam KUA Tapaktuan melaksanakan kegiatan bimbingan keagamaan di SDN 7 Tapaktuan pada Jumat, 10 Oktober 2025. Kegiatan diawali dengan pembacaan Surah Yasin secara bersama-sama, disusul dengan pembelajaran tata cara wudhu yang benar.
Dalam arahannya, Husna, S.Pd.I menjelaskan bahwa rukun wudhu ada enam, yaitu: (1) niat, (2) membasuh wajah, (3) membasuh kedua tangan hingga siku, (4) menyapu kepala, (5) membasuh kaki hingga mata kaki, dan (6) tertib.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Maidah ayat 6,
yang menegaskanb pentingnya kebersihan sebelum shalat.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Al-Ma’idah: 5
Al-Ma’idah: 7
Al-Ma’idah · Ayat 6
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٦
yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ qumtum ilash-shalâti faghsilû wujûhakum wa aidiyakum ilal-marâfiqi wamsaḫû biru’ûsikum wa arjulakum ilal-ka‘baîn, wa ing kuntum junuban faththahharû, wa ing kuntum mardlâ au ‘alâ safarin au jâ’a aḫadum mingkum minal-ghâ’ithi au lâmastumun-nisâ’a fa lam tajidû mâ’an fa tayammamû sha‘îdan thayyiban famsaḫû biwujûhikum wa aidîkum min-h, mâ yurîdullâhu liyaj‘ala ‘alaikum min ḫarajiw wa lâkiy yurîdu liyuthahhirakum wa liyutimma ni‘matahû ‘alaikum la‘allakum tasykurûn
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.
(QS. Al – Maidah (5) 6)
Rasulullah SAW bersabda:
اَلنَّظَافَةٌ مِنَ اﻻِيْمَان
“Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
Dengan membiasakan berwudhu dan menjaga kebersihan, baik di sekolah maupun di rumah, anak-anak belajar disiplin dan kesucian lahir batin.
Melalui kegiatan ini, Penyuluh Agama Islam berharap nilai-nilai Al-Qur’an dapat tumbuh subur di kalangan pelajar.
Sebab dari tangan-tangan kecil yang belajar membaca dan memahami firman Allah hari ini, akan lahir generasi Qur’ani yang mampu menerangi masa depan bangsa dengan cahaya iman dan ilmu.
Nara Sumber Muhammad Ali Akbar, M.Pd.I
Penyuluh Agama Islam KUA TAPAKTUAN
EDITOR
@ WIRA TAPAKTUAN 1984 TIPIKOR
Tidak ada komentar