Kisah Utsman Bin Affan ra

waktu baca 4 menit
Jumat, 17 Okt 2025 20:18 5 Admin Pusat

Tapaktuan 17 Oktober 2025 Nama lengkap Utsman bin Affan adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab

Utsman dilahirkan dari ayah bernama Affan bin Abi al-‘As, dari suku Bani Umayyah, dan ibu bernama Arwa binti Kurayz, dari Abd Shams
Utsman bin Affan memiliki beberapa gelar yang mencerminkan keutamaan dan perannya dalam sejarah Islam:

– Dzunnurain (pemilik dua cahaya): Gelar ini diberikan karena Utsman menikahi dua putri Rasulullah SAW, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Rasulullah ﷺ menggambarkan kedua putrinya sebagai cahaya hakiki melalui gelar ini

– Amirul Mukminin: Gelar ini berarti pemimpin orang-orang beriman, yang menunjukkan posisinya sebagai khalifah dalam pemerintahan Islam

– Selain itu, Nabi Muhammad SAW menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin.

Utsman Bin Affan
adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat dihormati dan dicintai.

Beliau dikenal karena kedermawanannya, kerendahan hatinya, dan integritasnya yang tinggi.

Utsman adalah khalifah ketiga dalam sejarah Islam dan termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijanjikan surga oleh Rasulullah SAW

Kehidupan Awal dan Masuk Islam:

Utsman bin Affan lahir pada tahun 576 Masehi dari keluarga terpandang di Mekkah dan dikenal sebagai pedagang kaya yang dermawan. Beliau masuk Islam pada masa awal dakwah Rasulullah SAW dan menjadi pengikut setia yang mendukung perjuangan Islam dengan hartanya. Utsman termasuk dalam kelompok orang-orang yang pertama memeluk Islam setelah Ali, Zaid bin Haritha, dan Abu Bakar Shidiq

Kedermawanan Utsman bin Affan:

Salah satu sifat utama Utsman bin Affan adalah kedermawanannya. Beliau sering menggunakan hartanya untuk kepentingan umat Islam, baik dalam peperangan maupun pembangunan infrastruktur

– Membeli Sumur Rumah:
Utsman membeli sumur Rumah di Mekkah dan menyumbangkannya kepada umat Islam, sehingga semua orang dapat mengakses air bersih

– Menyumbang untuk Perang Tabuk:
Pada tahun 630 M, Utsman menyumbangkan 1.000 unta, 1.000 kuda, dan 1.000 dinar untuk mendukung Perang Tabuk melawan pasukan Romawi

Keutamaan Utsman bin Affan dalam Al-Qur’an dan Sunnah:

Utsman bin Affan memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah perannya dalam pembukuan Al-Qur’an menjadi “Mushaf Utsmani” untuk menjaga kesatuan umat Islam dalam membaca dan memahami Al-Qur’an. Utsman juga termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijanjikan surga oleh Rasulullah

Hijrah ke Abyssinia dan Madinah:

Utsman dan istrinya, Ruqayyah, putri Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam kelompok Muslim pertama yang berhijrah ke Abyssinia (Ethiopia) pada tahun 615 M untuk menghindari penganiayaan di Mekkah.

Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Mekkah tetapi kemudian berhijrah lagi ke Madinah pada tahun

Peran sebagai Khalifah:

Utsman menjadi khalifah pada usia lebih dari 70 tahun dan memerintah selama 12 tahun. Pada masa pemerintahannya, wilayah Islam meluas hingga Persia, Khorasan, Transoxiana, Afrika Utara, dan Semenanjung Iberia.

Utsman melakukan reformasi terpusat untuk menciptakan struktur administrasi yang lebih kohesif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat

Akhir Hayat:

Masa pemerintahan Utsman diwarnai dengan ketidak puasan yang berkembang menjadi pemberontakan bersenjata.

Beliau dibunuh di rumahnya setelah dikepung oleh para pemberontak.

Utsman tetap teguh pada prinsip-prinsip Islam hingga akhir hayatnya

Utsman bin Affan adalah teladan dalam kedermawanan, kesabaran, dan kesetiaan dalam berjuang di jalan Allah.

Kedermawanannya tidak hanya terlihat dari materi yang diberikan, tetapi juga dari sikap rendah hati dan ketulusan hatinya dalam menolong sesama.

Berdasarkan dokumen yang tersedia, terdapat beberapa pendapat mengenai siapa yang membunuh Utsman bin Affan:

– Abdullah bin Saba’: Seseorang yang dulunya beragama Yahudi, kemudian masuk Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam.

Abdullah bin Saba’ dikenal sebagai provokator yang memicu pemberontakan terhadap Utsman

– Komplotan Muslim Mesir dari Bani Sadus:
Salah seorang dari komplotan ini bergelar al-Jiblah, karena berkulit hitam, dan disebut sebagai al-Maut al-Aswad (kematian berkulit hitam)

– Jiblah bin al-Ayham:
Pendapat lain menyebutkan bahwa pembunuh Utsman bernama Jiblah bin al-Ayham dari negeri Syam, bukan Mesir

Terlepas dari nama dan asal pembunuh Utsman, mereka adalah komplotan pembunuh beragama Islam yang membawa kebencian terhadap penguasa Islam

Utsman bin Affan dimakamkan di Jannatul Baqi, Madinah.

Jannatul Baqi adalah pemakaman yang terletak dekat dengan Masjid Nabawi

Makam Utsman bin Affan digambarkan sangat sederhana, hanya ditandai dengan batu hitam dan tembok kecil persegi empat.

Nara sumber

@ WIRA TAPAKTUAN 1984 TIPIKOR

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA