KISAH ALI BIN ABI THALIB

waktu baca 4 menit
Rabu, 29 Okt 2025 11:37 10 Admin Pusat

Tapaktuan 29 Oktober 2025 Nasab atau silsilah keluarga Ali bin Abi Thalib adalah sebagai berikut:

1. Nama Lengkap: Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah .

2. Ayah:
Abi Thalib bin
Abdul Muthalib.
Nama asli Abu
Thalib adalah
Abdu Manaf .

3. Ibu:
Fatimah binti Asad
bin Hasyim. Ia
dikenal sebagai
wanita pertama
dari Bani Hasyim
yang melahirkan
seorang putra .

4. Saudara: Ali memiliki beberapa saudara laki-laki yang lebih tua yaitu Thalib, Aqil, dan Ja’far, serta dua saudara perempuan yaitu Ummu Hani dan Jumanah .

Masa Kecil dan Awal Memeluk Islam

Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling utama.

Ali merupakan anak kecil pertama yang memeluk Islam, yaitu dua hari setelah Rasulullah SAW menerima wahyu, ketika ia masih berusia 10 tahun. Sejak kecil, ia rela mengorbankan dirinya demi memperjuangkan agama Islam .

Pengorbanan dan Kesetiaan

Ali dikenal pemberani dan setia kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah, Ali tidur di tempat tidur Nabi dengan risiko terbunuh.

Orang-orang kafir Quraisy telah mengepung rumah Nabi Muhammad SAW dan hendak membunuh beliau .

Keberanian di Medan Perang

Keberanian Ali sangat terkenal, hingga dalam Perang Uhud ketika pasukan Muslim terdesak, Nabi Muhammad SAW memberinya pedang Zulfikar yang terkenal.

Dalam banyak peperangan, Ali sering diberi tugas memegang bendera di garis depan sebagai simbol keberanian.

Karena itu, Ali dikenal dengan julukan “Asadullah” (Singa Allah) .

Ilmu dan Hikmah

Ali dikenal sebagai ahli ilmu dan hikmah.

Nabi Muhammad SAW pernah menggambarkan kecerdasan dan keluasan ilmunya dengan kata-kata,

“Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya”.

Umar bin Khattab dan para sahabat Nabi Muhammad SAW sering bertanya kepada Ali tentang hal-hal sulit yang tidak mereka pahami .

Khalifah Keempat

Setelah pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan,

para sahabat Nabi Muhammad SAW meminta Ali untuk menjadi khalifah.

Pada tanggal 25 Dzulhijjah 35 H (24 Juni 656 M),

Ali diangkat menjadi khalifah keempat.

Ali menghadapi berbagai masalah ketika mengambil alih kekuasaan, termasuk membangun perdamaian dan memperbaiki situasi politik yang memburuk .

Kedermawanan dan Keikhlasan

Suatu ketika, Ali bertemu dengan seseorang yang meminta pinjaman uang karena Allah.

Ali memberikan enam dirham yang dimilikinya kepada orang tersebut. Kemudian, ia membeli seekor unta dengan harga 100 dirham secara kredit dan menjualnya seharga 300 dirham. Ali memberikan 200 dirham kepada istrinya dan menggunakan 100 dirham untuk melunasi utangnya.

Nabi Muhammad SAW mengungkapkan bahwa orang yang menjual dan membeli unta itu adalah Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail .

Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an yang dikaitkan dengan Ali bin Abi Thalib oleh berbagai penafsir.

Ayat-ayat ini menunjukkan kedudukan dan keistimewaan Ali bin Abi Thalib di sisi Allah SWT dan Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Surah Al-Baqarah Ayat 274

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari, secara tersembunyi dan terang-terangan, maka bagi mereka pahala di sisi Tuhannya. Dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” .
( QS. Al Baqorah: 274)

Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan.

Ayat ini dikaitkan dengan Ali bin Abi Thalib karena suatu riwayat yang menceritakan bahwa beliau memiliki empat dirham dan menginfakkannya masing-masing satu dirham pada malam hari, siang hari, secara sembunyi-sembunyi, dan secara terang-terangan .

2. Surah Al-Maidah Ayat 55.
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُمْ رَٰكِعُونَ
“Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)” .
( QS Al Madinah:55)

Ayat ini menjelaskan bahwa penolong orang-orang beriman adalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat seraya mereka ruku’.

Ayat ini dihubungkan dengan peristiwa ketika Ali bin Abi Thalib memberikan sedekah berupa cincin saat sedang rukuk dalam shalat .

3. Surah Al-Insan Ayat 8

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan”.
(QS Al Insan:8)

Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang yang memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.

Ayat ini dikaitkan dengan Ali dan keluarganya yang dikenal karena kedermawanan dan pengorbanan mereka .

Selain ayat-ayat di atas, terdapat pula ayat lain seperti surah An-Nisa ayat 59, Ar-Ra’d ayat 7, Al-Ahzab ayat 33, Asy-Syura ayat 23, dan Al-Bayyinah ayat 7 yang juga dikaitkan dengan Ali bin Abi Thalib dan keluarganya .

NARA SUMBER

@ WIRA TAPAKTUAN 1984 TIPIKOR

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA