Kepanikan Kembali Guncang Barak Pasar Omele Saumlaki: Diduga Akibat Kelalaian Salah Satu Penghuni.

waktu baca 2 menit
Rabu, 9 Jul 2025 23:49 36 Kaperwil Maluku

Tanimbar, kpktipikor.id – Kepanikan kembali melanda Pasar Baru Omele, Blok Satu, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku, setelah asap tebal mendadak membumbung dari salah satu bilik hunian warga, pada Rabu malam (9/7/2025), sekitar pukul 22.45 WIT. Insiden ini nyaris mengulang kembali tragedi kebakaran hebat yang sebelumnya sempat menghanguskan sejumlah barak di kawasan pasar tersebut.

Asap yang keluar secara tiba-tiba memicu kepanikan massal. Warga hunian barak spontan berhamburan keluar, menyelamatkan diri dan mengevakuasi barang-barang berharga. Trauma lama kembali menghantui warga, terutama mereka yang pernah menjadi korban kebakaran sebelumnya.

“Begitu asap muncul, semua langsung panik. Kami gotong-royong selamatkan barang. Masih membekas di ingatan kami kejadian kebakaran besar tempo hari,” ungkap salah satu warga yang meminta namanya dirahasiakan.

Diduga Akibat Kelalaian Saat Memasak, Api Nyaris Melalap Bilik

Penelusuran awal di lokasi menunjukkan bahwa asap diduga berasal dari sebuah bilik yang dihuni seorang warga yang tengah memasak gula. Diduga kuat, warga tersebut tertidur saat api masih menyala, hingga asap mengepul hebat dan nyaris menyebabkan kebakaran besar.

Namun sayangnya, upaya awak media untuk memperoleh keterangan dari penghuni bilik tersebut menemui jalan buntu. Baik pemilik bilik maupun keluarganya menolak memberikan klarifikasi dan memilih bungkam.

“Sikap tertutup itu menimbulkan kecurigaan, karena bertolak belakang dengan nilai keterbukaan dan tanggung jawab sosial di lingkungan padat seperti pasar ini,” ujar seorang jurnalis lokal yang berada di lokasi.

Warga Geram, Desak Pemda Tanimbar Bertindak Tegas

Situasi ini memicu reaksi keras dari warga. Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar segera mengambil langkah tegas guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.

“Kalau memang terbukti lalai, harus ada sanksi. Jangan tunggu sampai korban jiwa jatuh. Kami minta bilik yang membahayakan itu segera ditertibkan atau dipindahkan,” tegas salah satu tokoh masyarakat pasar.

Nada kecewa dan trauma juga diungkapkan oleh Yustus Werembinan, salah satu penghuni barak yang menyaksikan langsung kepanikan tersebut.

“Kami sangat kecewa dan trauma. Dulu sudah ada sembilan barak yang terbakar. Barak ini satu-satunya yang tersisa. Kalau sampai terbakar juga, kami kehilangan segalanya,” ungkap Yustus dengan nada kecewa.

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemda Tanimbar, BPBD, maupun instansi penanggulangan kebakaran. Situasi tersebut memicu keresahan lebih dalam di kalangan warga.

Masyarakat berharap pemerintah segera melakukan investigasi menyeluruh, memperkuat sistem keamanan di lingkungan pasar, serta memberikan edukasi dan peringatan keras kepada penghuni agar tidak lalai dalam penggunaan api di lingkungan padat penduduk.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA