Saumlaki, kpktipikor.id – Pertandingan voli putra antara Desa Seira dan Desa Waturu di lapangan voli Polres Kepulauan Tanimbar, Rabu (24/9/2025) pukul 16.38 WIT, memantik sorotan publik. Laga yang menjadi bagian dari turnamen antar desa dalam rangka HUT Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) ini diwarnai dugaan keputusan wasit yang merugikan tim Seira.
Pada set pertama, kedua tim tampil ngotot dengan permainan cepat dan penuh tekanan. Tim Seira berulang kali melancarkan serangan tajam dari lini depan, sementara tim Waturu mengandalkan pertahanan rapat serta smes keras untuk membalikkan keadaan. Namun jalannya pertandingan dinilai ternoda oleh keputusan wasit. Salah satu momen krusial terjadi ketika bola masih berada di atas net area tim Seira, tetapi justru diformasi kembali oleh tim Waturu dan tetap diberi tambahan poin. Keputusan ini menuai protes keras dari penonton maupun pemain.
Sorakan dukungan dari warga yang memadati lapangan semula menambah semarak pertandingan. Namun, suasana berubah tegang ketika wasit tetap mengesahkan poin untuk Waturu meski situasi dianggap belum sah secara aturan permainan. Set pertama akhirnya dimenangkan oleh tim Waturu.
Sejumlah penonton menyayangkan sikap wasit yang dinilai tidak sportif. Salah satunya, TL01, menilai keputusan tersebut mencederai semangat sportivitas. “Pertandingan ini sangat menarik, kedua tim bermain penuh semangat. Namun, keputusan wasit yang tidak adil membuat rasa persaudaraan dalam olahraga ini ternodai,” ujarnya.
Meski demikian, laga voli putra Seira vs Waturu tetap menjadi bukti antusiasme masyarakat dalam mendukung olahraga di Kepulauan Tanimbar. Pertandingan ini seharusnya menjadi wadah sportivitas, persaudaraan, dan pengembangan bakat voli di tingkat desa.
Turnamen voli Kepulauan Tanimbar akan terus berlanjut dengan mempertemukan desa-desa lainnya. Publik berharap, panitia dan perangkat pertandingan ke depan lebih tegas menjaga netralitas, sehingga kompetisi benar-benar menjunjung tinggi nilai keadilan dan menjadi kebanggaan olahraga Tanimbar.
Oleh sebab itu, KONI Kabupaten Kepulauan Tanimbar perlu memberikan perhatian serius terhadap kualitas dan integritas wasit. Pengawasan yang ketat mutlak dilakukan agar keputusan kontroversial tidak kembali terulang, sehingga olahraga voli di Tanimbar terhindar dari preseden buruk yang dapat merusak kepercayaan publik dan mematikan semangat sportivitas di masa mendatang.
Tidak ada komentar