Maluku, kpktipikor.id – Ironi terjadi di pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Got penuh sampah dan lubang jalan menganga tepat di depan Kantor Bupati menjadi pemandangan sehari-hari yang meresahkan warga. Situasi ini bukan sekadar merusak estetika kota, tapi juga mengancam keselamatan pejalan kaki yang melintas setiap hari di jantung ibu kota Saumlaki, Sabtu (14/6/2025)
Padahal, area tersebut tak jauh dari Taman Kota Saumlaki, ruang publik yang ramai dikunjungi warga lokal dan tamu dari luar daerah, serta menjadi pusat kegiatan sosial, kuliner, dan hiburan masyarakat Tanimbar. Namun kini, kawasan strategis itu justru memamerkan wajah kota yang rusak, dan tak terurus.
Sorotan tajam mengarah ke Dinas Teknis Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Warga menilai instansi ini gagal menjalankan fungsi pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur perkotaan. sampah berserakan didalam Got. lubang jalan dibiarkan terbuka adalah bukti kelalaian struktural yang berdampak langsung pada kenyamanan dan keamanan publik.
“Kalau depan kantor bupati saja begini parah, bisa dibayangkan kondisi wilayah lainnya. sudah banyak Orang yang sering jatuh karena lobang jalan tersebut. Dinas Teknis harus bertanggung jawab!” ujar salah satu warga Saumlaki yang enggan disebut namanya.
Buruknya pengelolaan infrastruktur dasar ini semakin mempertegas lemahnya manajemen kebersihan kota, serta minimnya inisiatif Dinas Teknis untuk melakukan pemeliharaan rutin, pembersihan got, dan inspeksi berkala terhadap fasilitas umum.
Kota Saumlaki memang kecil, namun persoalan yang dihadapi tak kalah besar. Masalah sampah, saluran air tersumbat, dan lubang jalan rusak adalah persoalan klasik yang tak kunjung selesai. Hal ini mencerminkan krisis dalam sistem pengelolaan kota yang seharusnya dapat diselesaikan dengan perencanaan sederhana dan tenaga profesional.
Warga menilai, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap aparat Dinas Teknis, termasuk restrukturisasi dan penempatan sumber daya manusia yang lebih kompeten. Jika tidak, maka persoalan ini akan terus berulang dan memperburuk citra Saumlaki sebagai ibu kota kabupaten.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar didesak untuk tidak menutup mata. Retorika kebersihan dan tata kota yang rapi harus diterjemahkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar slogan tanpa realisasi. Pemeriksaan rutin saluran got, penambalan lubang jalan, dan penanganan sampah harus menjadi program prioritas dan dilaksanakan secara konsisten.
Jika dibiarkan terus-menerus, dampaknya tak hanya merusak wajah kota, tapi juga membahayakan nyawa warga. Saatnya pemerintah bergerak cepat sebelum kelalaian berubah menjadi tragedi.
Tidak ada komentar