Sabang – kpktipikor.id. Saya seorang ayah. Menamatkan Sekolah Dasar dan Menengah Pertama serta pernah mendedikasikan sebagian hidupnya sebagai PNS (±20 tahun) di Sabang.
Saat ini kami menetap di Banda Aceh, tapi hati saya? .. berasa masih tinggal di Sabang.
Di setiap hembusan angin laut, di tiap riuh gelombang, saya mendengar panggilan itu :
Suara tanah kelahiran yang tak pernah lelah memanggil anak-anaknya pulang—secara hati, karya, dan kepedulian.
Sabang bukan hanya tempat kami dibesarkan, tapi tempat di mana mimpi-mimpi kami tumbuh.
Tempat kami belajar tentang arti sederhana, tentang hidup dengan semangat gotong royong, dan tentang menjaga martabat dalam kesunyian, juga tentang keberagaman dalam sebuah harmoni, Bhinneka Tunggal Ika!
Kini, sebagai Ketua Paguyuban Anak Sabang, saya melihat wajah-wajah penuh harapan—anak-anak rantau, para perantau yg selalu ingin pulang kampung, demikian juga para ibu dan ayah yang masih berjuang dalam senyap.
Kami semua mungkin tersebar di mana-mana.
Tapi hati kami satu : kami peduli.
Peduli agar Sabang tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tapi juga karena anak-anaknya yang menjaga nilai.
Peduli agar generasi selanjutnya tak hanya menikmati warisan, tapi ikut membangunnya.
Peduli agar tak ada Aneuk Sabang yang tumbuh tanpa tahu dari mana dia berasal.
Kami, para orang tua, tak ingin berwacana tanpa kerja.
Kami percaya pada langkah kecil yang konsisten.
Karena setiap hal besar, dimulai dari niat yang tulus.
Saya menulis ini sebagai pengingat, untuk kita semua :
Jika bukan kita yang mencintai Sabang, siapa lagi?
Jika bukan kita yang menjaga warisan ini, siapa yang akan peduli?
Anak-anak Sabang ..
Kalian adalah harapan.
Bukan hanya untuk keluarga, tapi untuk sejarah.
Mari kita terus bawa Sabang dalam hati, dalam kerja nyata, dan dalam doa-doa yang sunyi.
—
1 Muharram 1447,
Saleum dari Kami,
Harjuna Inc,
Ketua Paguyuban Anak Sabang
(Ayahnya Ol, Wina, Ghina dan Fathan).
Untuk Sabang yang selalu hidup dalam hati, meski langkah berpijak di Banda Aceh.
Rilis: Ir. Harjuna, INC. Sabang.
Sudar:(wrt), Kaperwil Propinsi Aceh.
Tidak ada komentar