Suara dari Gayo Lues.P3K yang Terluka di Tugas, Menanti Jawaban Presiden

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Okt 2025 10:28 39 Admin Pusat

GAYO LUES.kpktipikor.Id – Di sebuah sudut sunyi Kabupaten Gayo Lues, Aceh, ada kisah yang seharusnya mengguncang nurani bangsa. Seorang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas negara,bukan di medan perang, tapi di medan pengabdian sosial,kegiatan Sekolah Lansia di Desa Tampeng Musara, Kecamatan Kuta Panjang.Kamis ( 23/10/2025 )

Ia bukan pejabat tinggi, bukan orang berkuasa, tapi darahnya mengalir dari niat yang sama dengan para abdi negara,melayani rakyat. Saat menjalankan tugas di Balai KB Kecamatan Kuta Panjang, kecelakaan itu merenggut kesehatannya. Kini, ia terbaring sakit. Sudah berhari-hari dalam perawatan.balik pengabdian yang tulus, ada harapan yang sederhana namun begitu dalam. Seorang pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) hanya berharap agar pemerintah memberi jaminan di masa tuanya. Mereka bukan sekadar pekerja sementara, melainkan abdi negara yang setiap hari menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab,sama seperti para PNS.

Sampai hari ini, keluarga dan rekan-rekannya hanya bisa bertanya,apakah pengabdian seorang P3K hanya dihargai selama ia masih sehat? Jika jatuh saat bertugas, apakah nasibnya otomatis terhapus dari daftar gaji dan perhatian negara?.Pertanyaan ini bukan hanya milik satu orang di Gayo Lues. Ini jeritan banyak P3K di seluruh Indonesia yang bekerja dengan semangat, tapi tanpa jaminan. Mereka bertugas untuk negara, tapi negara belum tentu hadir untuk mereka ketika celaka.

Jika nanti saya tidak bisa bekerja lagi, apakah masih ada gaji, atau sekadar biaya pengobatan dari pemerintah?” begitu lirih harapannya. Ia tidak meminta belas kasihan. Ia hanya meminta kejelasan dari pemimpin tertinggi negeri ini.

Harapan itu kini ditujukan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Bukan sekadar untuk dirinya, tetapi untuk seluruh tenaga P3K di pelosok negeri yang bekerja dalam diam, tanpa perlindungan yang pasti. Ia berharap Presiden memberi jawaban terbuka, melalui media atau saluran resmi lainnya, tentang bagaimana sebenarnya nasib para P3K yang mengalami kecelakaan kerja.Apakah pengabdian mereka dihargai hanya saat berdiri tegak dan sehat, atau juga saat mereka jatuh di medan tugas?

Kisah ini adalah cermin bagi bangsa. Negara besar bukan diukur dari gedung-gedung tinggi, tapi dari seberapa dalam ia menghargai pengabdian warganya yang terluka karena tugas. Dari Gayo Lues, suara kecil ini mengetuk pintu hati Presiden,agar keadilan tak hanya indah di pidato, tapi juga hadir di ranjang rumah sakit tempat seorang P3K kini menanti harapan.

Editor : Dir

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA