Sejak Pemasangan Listrik Tidak Pernah Ada Tiang, Warga Desa Kakan Alami Kendala dan Aduan ke Desa hingga Kecamatan Tak Pernah Dijawab

waktu baca 2 menit
Jumat, 22 Agu 2025 12:46 157 Admin Pusat

Timor Tengah Selatan, NTT – Warga Desa Kakan, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menyoroti persoalan listrik yang sejak awal pemasangan tidak pernah dilengkapi dengan tiang penyangga. Kondisi ini membuat kabel listrik hanya melintang di atas rumah-rumah warga dan sering kali menimbulkan gangguan.

Salah seorang warga, Yusuf Benu, mengungkapkan masyarakat berharap adanya perhatian dari pemerintah agar tiang listrik bisa dipasang. “Walaupun kami swadaya sedikit-sedikit atau memberikan imbalan kepada pihak terkait, itu tidak menjadi masalah. Yang penting tiang listrik bisa masuk supaya aliran listrik normal,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan Elam Benu. Menurutnya, sejak tidak adanya tiang listrik, warga kerap menggunakan kayu untuk menyangga kabel yang tertimpa ranting pohon. “Setiap tahun kerjaan kami hanya potong kayu untuk menahan kabel listrik. Kadang belum sampai setahun, kayu sudah lapuk dan harus diganti lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Paska Tanesab, RT yang sudah menjabat selama 14 tahun, menuturkan bahwa usulan pemasangan tiang listrik telah berulang kali disampaikan ke pihak desa bahkan kecamatan, namun tidak pernah mendapat jawaban. “Kami sudah lama mengadu, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut. Bantuan pun tidak pernah merata, hanya sebagian wilayah saja yang mendapat perhatian,” katanya.

Senada dengan itu, Kirinus Benu dari RT 01 Dusun 01 juga menilai adanya ketidakadilan dalam penyaluran bantuan di Desa Kakan. “Bantuan selalu terkesan pilih kasih. Ada dusun yang diperhatikan, sementara dusun lain tidak,” ungkapnya.

Selain masalah listrik, warga juga mengeluhkan kondisi jalan desa yang rusak parah. Semri Nanoliu mengatakan akses jalan sangat menyulitkan aktivitas warga. “Kami sering lewat jalan ini setengah mati. Tapi mau bagaimana lagi, hanya bisa berharap pemerintah perhatikan kami,” ucapnya.

Keluhan juga datang dari seorang ibu rumah tangga, Maria Benu, yang mengaku akses jalan buruk membuat harga hasil kebun warga anjlok. “Kalau jalan bagus, hasil panen kami bisa dijual Rp40 ribu. Tapi karena sulit dibawa keluar, harganya turun jadi Rp25 ribu. Kami rugi besar,” keluhnya.

Masyarakat Desa Kakan berharap pemerintah Kabupaten TTS segera turun tangan untuk memberikan solusi nyata, baik dalam pemasangan tiang listrik maupun perbaikan jalan desa, agar warga dapat menikmati pemerataan pembangunan sebagaimana desa-desa lain di wilayah TTS.

Sumber : Masyarakat

Jurnalis : Ferdinandus

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA