Ribuan Mahasiswa Geruduk Flyover Pettarani, Tolak Tunjangan Gaji DPR

waktu baca 2 menit
Senin, 1 Sep 2025 18:57 40 Wakaperwil Maluku

Makassar, KPK Tipikor.id – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas dan organisasi di Kota Makassar menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Flyover Pettarani, Senin (1/9/2025). Massa aksi menuntut kedaulatan rakyat dan menolak tunjangan gaji anggota DPR yang dinilai tidak adil.

Aksi dimulai sekitar pukul 11.30 WITA dan segera menarik perhatian publik. Ribuan mahasiswa memenuhi ruas jalan utama, mengibarkan spanduk serta poster dengan pesan kritis yang ditujukan kepada pemerintah dan DPR. Situasi ini mengakibatkan kemacetan panjang di kawasan tersebut.

Para mahasiswa menegaskan bahwa kebijakan pemerintah dan DPR selama ini tidak berpihak pada rakyat kecil. Mereka menyoroti kenaikan harga kebutuhan pokok, persoalan agraria, serta praktik korupsi yang dianggap merampas kedaulatan rakyat.

Selain itu, mahasiswa menolak besarnya tunjangan gaji anggota DPR. “Uang rakyat seharusnya digunakan untuk kepentingan yang lebih mendesak, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” ujar salah seorang orator dalam aksi tersebut.

Massa aksi juga mengkritik ketimpangan kebijakan yang dinilai lebih mengutamakan kepentingan elit politik dibanding kesejahteraan masyarakat luas. Menurut mereka, langkah DPR menyetujui kenaikan tunjangan gaji telah melukai rasa keadilan rakyat.

Meskipun jumlah peserta aksi sangat besar, demonstrasi berlangsung dengan tertib. Mahasiswa berorasi secara bergantian, menyanyikan lagu perjuangan, dan menampilkan teatrikal yang menggambarkan penderitaan rakyat akibat kebijakan yang tidak adil.

Di sisi lain, aparat gabungan TNI dan Polri disiagakan di sekitar lokasi untuk menjaga keamanan. Petugas memastikan jalannya aksi berlangsung damai dan tidak terjadi tindakan anarkis.

Kemacetan lalu lintas sempat terjadi di kawasan Flyover Pettarani, namun mahasiswa berupaya mengatur barisan agar arus kendaraan tetap dapat bergerak meski tersendat. Mereka menegaskan bahwa aksi ini murni untuk menyampaikan aspirasi rakyat.

“Selama ini kebijakan yang dibuat tidak berpihak kepada rakyat kecil. Kami hadir di sini untuk merebut kembali kedaulatan rakyat yang telah dirampas,” teriak salah seorang mahasiswa dalam orasinya.

Tuntutan mahasiswa juga mencakup desakan agar pemerintah memperhatikan alokasi anggaran bagi kebutuhan masyarakat yang mendesak, terutama pendidikan dan kesehatan. Mereka menilai dua sektor vital tersebut kerap diabaikan dibanding belanja birokrasi.

Meski aksi sempat mengganggu aktivitas warga, masyarakat sekitar mengapresiasi sikap tertib mahasiswa. Sejumlah warga terlihat memberikan air minum dan dukungan moral bagi para peserta unjuk rasa.

“Harapan kami, suara mahasiswa didengar pemerintah dan tuntutan kami segera direalisasikan,” tegas salah seorang perwakilan mahasiswa menjelang akhir aksi. (RM)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA