 
							    Tapaktuan 27 Oktober 2025 Kisah hidup Bu Melda Safitri, seorang ibu tangguh yang bangkit setelah menghadapi perceraian, menjadi cermin nyata bahwa rezeki tidak akan pernah tertukar.
Dalam perjalanan hidupnya, ia membuktikan bahwa ketulusan, kesabaran, dan tawakal kepada Allah SWT dapat mengubah luka menjadi kekuatan, dan kesedihan menjadi sumber keberkahan.
Perceraian seringkali dianggap sebagai akhir dari kebahagiaan rumah tangga. Namun, bagi Bu Melda, justru dari titik itulah pintu rezeki terbuka lebar.
Ia membangun kembali kehidupannya melalui dunia bisnis dengan penuh perjuangan dan keyakinan bahwa Allah tidak akan pernah menutup jalan bagi hamba-Nya yang berusaha.
Ayat dalam Surah At-Talaq ayat 2–3 menjadi penguat keyakinannya:
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُ.مَخْرَجًاۙ ٢ ۥ
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ٣
“Apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.”
(QS At Talaq : 2-3)
Dalam konteks kehidupan rumah tangga dan perekonomian, kisah Bu Melda mengingatkan kita bahwa setiap ujian memiliki hikmah.
Kadang, pengorbanan dan ketulusan seorang istri tidak langsung berbuah manis, namun di kemudian hari menjadi ladang pahala dan sumber rezeki yang melimpah. Allah SWT tidak akan menzalimi hamba yang tetap istiqamah dalam kesabaran dan ikhlas menjalani takdir-Nya.
Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ عُمرَ بن الخطَّابِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : (( لَو أَنَّكُمْ تَوكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرزُقُ الطَّيرَ ، تَغدُو خِماصاً ، وتَروحُ بِطَاناً )) رَوَاهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَابْنُ حِبَّانَ فِي ” صَحِيْحِهِ ” وَالحَاكِمُ ، وَقَالَ التِّرمِذِيُّ : حَسَنٌ صَحِيْحٌ .
“
“Dari Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di waktu sore dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya, dan Al-Hakim. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Ahmad, 1:30; Tirmidzi, no. 2344; Ibnu Majah, no. 4164; dan Ibnu Hibban, no. 402. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini kuat dan perawinya tsiqqah, terpercaya, termasuk perawi shahihain, selain ‘Abdullah bin Hubairah yang merupakan perawi Imam Muslim].
Hadis ini mengajarkan bahwa tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah setelah melakukan ikhtiar terbaik.
Dalam kehidupan rumah tangga, penting bagi suami dan istri untuk saling menghargai dan memahami.
Ketika keikhlasan dan kesetiaan tumbuh di antara keduanya, keberkahan pun akan hadir.
Namun, jika ujian datang, seperti yang dialami Bu Melda, bukan berarti kehidupan berakhir — melainkan dimulai dari babak baru yang penuh makna.
Kisah Bu Melda Safitri menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia bahwa rezeki tidak akan pernah tertukar dan setiap ujian adalah jalan menuju kemuliaan.
Dengan ketulusan hati, kerja keras, dan keyakinan kepada Allah SWT, tak ada kesulitan yang tak bisa dilewati.
Kesimpulan
kehidupan ini adalah perjalanan penuh ujian dan harapan. Rezeki, jodoh, dan takdir telah diatur oleh Allah SWT dengan adil.
Tugas kita hanyalah berusaha, bersabar, dan bertawakal. Seperti Bu Melda Safitri, siapa pun dapat bangkit dari keterpurukan dan menemukan cahaya keberkahan di balik setiap ujian hidup.
NARA SUMBER Muhammad Ali Akbar, S.Pd.I., M.Pd.I
Penyuluh Agama Islam KUA TAPAKTUAN
EDITOR
@ WIRA TAPAKTUAN 1984 TIPIKOR
Tidak ada komentar