Perkuat Deteksi Penyakit Tular Vektor, Kota Sabang Jadi Lokasi Strategis Program Pengabdian Masyarakat ITB

waktu baca 2 menit
Rabu, 25 Jun 2025 10:55 4 Admin KPK

Sabang, kpktpikor.id. Sebagai bagian dari upaya nasional dalam memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di daerah, Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran ITB bersama sejumlah mitra strategis menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertema “Evaluasi dan Pendampingan Kader serta Analis Laboratorium untuk Pendeteksian Molekuler dan Serologi Penyakit Tular Vektor” di Kota Sabang, Selasa (24/6).

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, mulai 24 hingga 26 Juni 2025. Hari pertama dilaksanakan seminar di Aula Kantor Bappeda Kota Sabang, sedangkan untuk hari kedua dan ketiga akan dilaksanakan pelatihan di Labkesda UPTD Kota Sabang.

Kegiatan ini melibatkan kolaborasi aktif dari DPMK ITB, Bakti Husada Kemenkes RI, Pemerintah Kota Sabang, Exeins Health Initiative, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta PT. Standard Biosensor.
Kegiatan dibuka secara resmi dengan antusiasme tinggi dari peserta yang terdiri atas para kader kesehatan, analis laboratorium, serta instansi teknis lingkup Pemko Sabang.
Sinergi Ilmiah dan Aksi Kesehatan Nyata
Dalam sambutannya, narasumber utama kegiatan, Ibu Fifi Fitriyah Masduki dari FMIPA ITB, menyampaikan bahwa pendekatan ilmiah berbasis teknologi sangat penting diterapkan dalam sistem kesehatan daerah, khususnya untuk mendeteksi dan mengendalikan penyakit tular vektor seperti Dengue, Malaria, dan Chikungunya.

“Deteksi molekuler dan serologi adalah metode modern yang mampu memberikan hasil akurat dan cepat. Melalui program ini, kami ingin meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan lokal agar bisa menjadi garda terdepan dalam pengendalian penyakit tular vektor,” ujar Ibu Fifi.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, namun juga praktik langsung dalam bentuk pelatihan laboratorium, simulasi lapangan, serta evaluasi kemampuan para kader dalam penerapan metode deteksi dini.

Pemerintah Kota Sabang menyambut baik kegiatan tersebut. Dalam kesempatan itu, perwakilan Pemko Sabang menyampaikan bahwa program seperti ini sejalan dengan visi Kota Sabang sebagai wilayah yang tangguh menghadapi tantangan kesehatan berbasis lingkungan tropis.

> “Kami mengapresiasi kehadiran tim nasional dalam program pengabdian ini. Sabang sebagai daerah kepulauan sangat membutuhkan sentuhan teknologi dan peningkatan kapasitas SDM kesehatan. Ini adalah langkah konkret menuju Sabang yang lebih sehat dan siap menghadapi tantangan penyakit menular ke depan,” ujar pejabat perwakilan Pemko Sabang dalam sambutannya.

Harapan Jangka Panjang: Model Replikasi Nasional

Melalui sinergi akademik, riset, dan implementasi di lapangan, kegiatan ini diharapkan tidak hanya berdampak di Sabang, tetapi juga menjadi model pengabdian masyarakat yang bisa direplikasi di wilayah lain di Indonesia.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor,antara pemerintah, lembaga riset, dan swasta,dapat memperkuat sistem layanan kesehatan dari akar rumput, berbasis data ilmiah dan teknologi yang relevan.

Sudar:(wrt), Kaperwil Propinsi Aceh.

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA