Aceh-Tenggara,Kpktipikor.Id- Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menggelar rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan ketertiban dan stabilitas sosial di wilayah tersebut. Rapat berlangsung di Oproom Sekretariat Daerah dan dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, SE., MM.
Hadir dalam kegiatan ini unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua DPRK Aceh Tenggara Deni Febrian Roza, S.STP., M.Si., para kepala OPD, camat, kepala puskesmas, perwakilan BUMN, serta pengurus APDESI di tingkat kabupaten dan kecamatan.
Dalam arahannya, Bupati Salim Fakhry menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam menjaga situasi tetap aman, damai, dan terkendali.
> “Saya mengajak seluruh jajaran pemerintahan, aparat desa, dan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Kita semua bertanggung jawab menjaga suasana kondusif di lingkungan masing-masing, serta mendukung TNI-Polri dalam menjalankan tugas menjaga keamanan,” ujarnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa keberagaman suku dan budaya di Aceh Tenggara adalah kekuatan yang harus terus dijaga. Ia menegaskan, masyarakat Aceh Tenggara dikenal memiliki kedewasaan dalam menghadapi perbedaan.
> “Kami yakin masyarakat Aceh Tenggara tidak mudah terprovokasi. Kita sudah terbiasa hidup dalam keberagaman dan menjaga persatuan,” tambahnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Tenggara, Lilik Setiyawan, S.H., M.H., dalam kesempatan yang sama, mengingatkan agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
> “Kita harus menjadi pengguna media sosial yang bertanggung jawab. Jangan menyebarkan konten yang dapat memicu kegaduhan atau memecah belah masyarakat,” imbaunya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0108/Aceh Tenggara, Letkol Czi Arya Murdyantoro, S.T., menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga stabilitas daerah.
> “Keamanan bukan hanya tugas TNI dan Polri, tapi tanggung jawab kita bersama. Mari jaga lingkungan kita masing-masing agar tetap aman dan damai,” tegasnya.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Yulhendri, S.I.K., juga menyampaikan bahwa keberagaman lebih dari 16 etnis yang ada di Aceh Tenggara adalah modal sosial yang besar.
> “Daerah ini terbukti mampu menjaga keharmonisan. Dengan terus menjaga kedamaian, kita akan lebih mudah mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik minat investor untuk masuk,” jelasnya.
Menurut Kapolres, keberhasilan pemilu dengan tingkat partisipasi mencapai 86% juga menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi. Hal ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan iklim pembangunan yang sehat.
Rapat koordinasi ini diakhiri dengan penegasan komitmen bersama seluruh pihak untuk menjaga ketenangan dan ketertiban masyarakat serta mencegah berkembangnya isu-isu yang bersifat provokatif. Pemerintah daerah menekankan bahwa sinergi, kehati-hatian dalam mengelola informasi, serta semangat kebersamaan adalah kunci utama dalam menjaga Aceh Tenggara tetap kondusif.
Ady
Tidak ada komentar