Pelajar Yahukimo Gelar Demo Tolak Makan Siang Gratis, Tuntut Pendidikan Gratis Berkualitas

waktu baca 6 menit
Kamis, 29 Mei 2025 20:59 18 Admin KPK

Pelajar Yahukimo Gelar Demo Tolak Makan Siang Gratis, Tuntut Pendidikan Gratis Berkualitas

Pelajar Yahukimo Gelar Demo Tolak Makan Siang Gratis, Tuntut Pendidikan Gratis Berkualitas

Yahukimo, Papua Pegunungan – Ratusan pelajar dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, menggelar aksi demonstrasi damai di depan kantor bupati setempat pada hari Selasa (14/5/2024). Aksi ini bertujuan untuk menolak program makan siang gratis yang tengah digagas pemerintah pusat dan daerah, serta menuntut peningkatan kualitas dan akses pendidikan gratis bagi seluruh pelajar di Yahukimo.

Pantauan di lapangan menunjukkan, para pelajar berkumpul sejak pagi hari dengan membawa berbagai spanduk dan poster bertuliskan aspirasi mereka. Beberapa di antaranya bertuliskan "Kami Butuh Pendidikan, Bukan Makan Siang Gratis", "Pendidikan Gratis Berkualitas Harga Mati", "Prioritaskan Guru dan Fasilitas Sekolah, Bukan Perut", dan "Makan Siang Gratis Bukan Solusi, Pendidikan yang Membebaskan".

Aksi demonstrasi ini berlangsung dengan tertib dan damai. Para pelajar secara bergantian menyampaikan orasi yang berisi kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat sasaran dalam mengatasi masalah pendidikan di Yahukimo. Mereka menilai, program makan siang gratis bukanlah solusi utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah mereka.

"Kami sangat berterima kasih jika pemerintah peduli dengan kami, anak-anak Yahukimo. Tapi, kami lebih membutuhkan pendidikan yang berkualitas dan gratis. Makan siang gratis memang penting, tapi itu bukan yang utama. Yang utama adalah bagaimana kami bisa mendapatkan guru yang berkualitas, buku pelajaran yang lengkap, fasilitas sekolah yang memadai, dan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," ujar Yulianus Heluka, koordinator aksi sekaligus ketua Forum Pelajar Yahukimo, dalam orasinya.

Yulianus menambahkan, banyak pelajar di Yahukimo yang berasal dari keluarga kurang mampu dan kesulitan untuk membeli buku pelajaran, seragam sekolah, atau membayar biaya transportasi ke sekolah. Selain itu, kualitas guru dan fasilitas sekolah di Yahukimo juga masih jauh dari standar yang diharapkan.

"Banyak sekolah di kampung-kampung yang kekurangan guru, terutama guru mata pelajaran penting seperti matematika, IPA, dan bahasa Inggris. Gedung sekolah juga banyak yang rusak dan tidak layak pakai. Buku pelajaran juga sering terlambat datang atau bahkan tidak ada sama sekali. Bagaimana kami bisa belajar dengan baik jika kondisinya seperti ini?" tanya Yulianus dengan nada retoris.

Para pelajar juga menyoroti masalah дискриминация yang sering mereka alami saat melanjutkan pendidikan ke luar daerah. Mereka merasa minder dan tidak percaya diri karena kurangnya persiapan dan kualitas pendidikan yang kurang memadai.

"Kami sering merasa minder saat kuliah di Jawa atau kota-kota besar lainnya. Kami merasa ketinggalan jauh dari teman-teman yang berasal dari sekolah-sekolah favorit. Ini karena kualitas pendidikan di Yahukimo masih sangat jauh tertinggal. Kami ingin pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan di daerah kami agar kami bisa bersaing dengan teman-teman dari daerah lain," kata Maria Balingga, seorang pelajar SMA yang ikut dalam aksi demonstrasi.

Menanggapi aksi demonstrasi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Yahukimo, Dr. Ir. Yohanis Bare, M.Si., menemui para pelajar dan berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka kepada Bupati dan pihak-pihak terkait. Ia juga mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh para pelajar dan berjanji akan menindaklanjuti tuntutan mereka.

"Kami sangat menghargai aspirasi yang disampaikan oleh adik-adik pelajar. Kami akan segera berkoordinasi dengan Bapak Bupati dan dinas terkait untuk membahas masalah ini dan mencari solusi terbaik. Kami juga akan mengupayakan peningkatan kualitas dan akses pendidikan di Yahukimo," ujar Yohanis Bare.

Yohanis Bare menambahkan, pemerintah daerah sebenarnya telah memiliki program-program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di Yahukimo. Namun, ia mengakui bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi, terutama terkait dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia.

"Kami menyadari bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan di Yahukimo. Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas guru, melengkapi fasilitas sekolah, dan memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar berprestasi. Kami juga akan menggandeng pihak-pihak swasta dan lembaga-lembaga donor untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Yahukimo," jelas Yohanis Bare.

Aksi demonstrasi ini berakhir dengan damai setelah Sekda Yahukimo menandatangani surat pernyataan yang berisi kesanggupan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti tuntutan para pelajar. Para pelajar kemudian membubarkan diri dengan tertib dan berjanji akan terus mengawal isu ini hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Reaksi Beragam dari Masyarakat

Aksi demonstrasi pelajar Yahukimo ini mendapat reaksi beragam dari masyarakat. Sebagian masyarakat mendukung aksi tersebut dan menilai bahwa tuntutan para pelajar sangat beralasan. Mereka berpendapat bahwa pendidikan yang berkualitas dan gratis adalah hak setiap warga negara, termasuk anak-anak Papua.

"Saya sangat mendukung aksi yang dilakukan oleh anak-anak sekolah ini. Mereka benar, pendidikan itu lebih penting daripada makan siang gratis. Makan siang gratis memang bagus, tapi kalau pendidikannya tidak bagus, ya sama saja bohong. Pemerintah harus lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di Papua," ujar Mama Yuliana, seorang pedagang di Pasar Dekai, Yahukimo.

Namun, ada juga sebagian masyarakat yang menilai bahwa program makan siang gratis juga penting untuk mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak sekolah di Yahukimo. Mereka berpendapat bahwa program ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar anak-anak.

"Saya kira makan siang gratis juga penting. Banyak anak-anak sekolah di sini yang kekurangan gizi. Kalau mereka dapat makan siang gratis, kan bisa membantu meningkatkan kesehatan mereka dan membuat mereka lebih semangat belajar," kata Bapak Musa, seorang guru SD di Yahukimo.

Pengamat Pendidikan Angkat Bicara

Pengamat pendidikan dari Universitas Cenderawasih, Dr. Septinus George Saa, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pelajar Yahukimo. Ia menilai bahwa aksi ini menunjukkan kesadaran yang tinggi dari para pelajar terhadap pentingnya pendidikan.

"Saya sangat bangga dengan anak-anak Yahukimo. Mereka berani menyuarakan aspirasi mereka dan menuntut hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka," ujar Septinus George Saa.

Septinus George Saa juga mengingatkan pemerintah untuk lebih serius dalam menangani masalah pendidikan di Papua. Ia menilai bahwa masalah pendidikan di Papua sangat kompleks dan membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.

"Pemerintah tidak bisa hanya memberikan solusi yang bersifat sementara seperti program makan siang gratis. Pemerintah harus fokus pada peningkatan kualitas guru, melengkapi fasilitas sekolah, memberikan beasiswa, dan mengatasi masalah-masalah дискриминация yang sering dialami oleh anak-anak Papua," tegas Septinus George Saa.

Kesimpulan

Aksi demonstrasi pelajar Yahukimo yang menolak program makan siang gratis dan menuntut pendidikan gratis berkualitas merupakan sebuah momentum penting untuk mendorong pemerintah agar lebih serius dalam menangani masalah pendidikan di Papua. Tuntutan para pelajar ini sangat beralasan dan perlu segera ditindaklanjuti oleh pemerintah. Pendidikan yang berkualitas dan gratis adalah hak setiap warga negara, termasuk anak-anak Papua. Pemerintah harus memastikan bahwa anak-anak Papua memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas agar mereka dapat bersaing dengan teman-teman dari daerah lain dan meraih masa depan yang lebih baik.

Pelajar Yahukimo Gelar Demo Tolak Makan Siang Gratis, Tuntut Pendidikan Gratis Berkualitas

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA