Masyarakat Desa Lawindra Dusun 2 Mohon Pembangunan Jembatan Menuju Desa Foikhugaga.

Umbunasi,kpktipikor.id 13 Oktober 2025 – Masyarakat Desa Lawindra Dusun 2, Kecamatan Umbunasi, Kabupaten Nias Selatan, memohon kepada pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Nias Selatan untuk segera membangun jembatan penghubung yang melintasi Sungai Tegou, menghubungkan Desa Lawindra dengan Desa Foikhugaga.
Selama bertahun-tahun, warga di wilayah ini harus menyeberangi sungai tanpa fasilitas jembatan yang memadai, yang sangat menyulitkan terutama saat musim hujan ketika debit air meningkat dan arus sungai menjadi deras. Kondisi ini tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga membahayakan keselamatan, terutama anak-anak sekolah dan lansia.
Sebagai guru di SMA Negeri 1 Umbunasi, Bezatulo Hulu, menyampaikan langsung harapan besar dari masyarakat kepada pemerintah daerah dan secara khusus kepada Bapak Ferisman Nduru, anggota DPRD Kabupaten Nias Selatan dari Dapil Empat Kecamatan Umbunasi, agar aspirasi warga ini dapat segera ditindaklanjuti.
“Jembatan ini bukan hanya kebutuhan fisik, tetapi simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat di perbatasan dua desa ini. Banyak siswa kami berasal dari wilayah ini, dan mereka harus mempertaruhkan keselamatan setiap hari hanya untuk bisa sampai ke sekolah,” ujar bazatulo hulu saat menyampaikan aspirasi masyarakat.
Ketiadaan jembatan ini juga berdampak pada ekonomi warga yang kesulitan membawa hasil pertanian ke desa lain atau ke kota. Tidak jarang warga harus menempuh rute yang lebih jauh, menghabiskan waktu dan biaya tambahan.
Masyarakat berharap agar pembangunan jembatan ini menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan infrastruktur tahun anggaran mendatang. Kehadiran jembatan akan sangat membantu konektivitas antarwilayah, mempercepat akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari elemen pendidikan dan sosial di Kecamatan Umbunasi, saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendorong terwujudnya pembangunan jembatan ini demi kesejahteraan masyarakat yang selama ini seolah terisolasi oleh bentangan sungai.
(NOVERIUS SADAWA)