SARMI,-kpktipikor.id– Kunjungan Tim Gabungan Pemerintah Jepang ke Kabupaten Sarmi tanggal 29 Juli 2025 sampai dengan 4 Agustus 2025 dalam rangka repatriasi kerangka Tentara Jepang korban perang dunia kedua mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah Kabupaten Sarmi dan Masyarakat Sarmi.
Tim Gabungan Pemerintah Jepang yang didampingi Dinas Pendidikan dan Pengajaran bagian Kebudayaan provinsi Papua, Dinas Pariwisata Provinsi Papua, dinas pendidikan dan pengajaran bagian Kebudayaan kabupaten Sarmi, Dinas Pariwisata kabupaten Sarmi
Repatriasi kerangka Tentara Jepang artinya adalah pemulangan jenazah atau kerangka sisa-sisa tentara Jepang yang gugur di suatu negara, dalam hal ini di Indonesia, khususnya di Sarmi Papua, kembali ke negara asalnya, yaitu Jepang. Ini adalah bagian dari upaya untuk mengembalikan kerangka para tentara yang meninggal di luar negeri, sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan terhadap kemanusiaan.
Proses repatriasi ini biasanya dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah negara yang bersangkutan (dalam hal ini, Indonesia) dengan pemerintah Jepang.
Implikasinya, Repatriasi ini juga diharapkan dapat membuka jalan untuk kerjasama lebih lanjut dalam hal pemulangan benda-benda atau dokumen bersejarah dari Jepang ke Indonesia.
Terkait dengan hal ini, Kepala Bagian Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Sarmi Yunus M Luwunaung yang ditemui saat mendampingi Tim, menjelaskan kepada Biro Redaksi KPK TIPIKOR.ID di hotel TwoLevel Sarmi 30/7/2025, bahwa ” repatriasi kerangka tentara Jepang korban perang dunia kedua dari Sarmi ke Jepang ini harus di bu niat dalam satu perjanjian artinya ada suatu penghargaan dari pemerintah Jepang kepada kami masyarakat Sarmi entah itu dalam bentuk kerjasama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan atau infrastruktur secara khusus”.
Lebih lanjut Yunus menambahkan, ” kalau boleh di ijinkan oleh Pemerintah Jepang lewat tim, agar ada tanda “permisi” kepada masyarakat pemilik tempat dimana kerangka para tentara Jepang terkubur, harus dilakukan tradisi adat istiadat dari masyarakat pemilik tempat sebelum di ambil”.
Yunus juga meminta kepada Pemerintah Jepang lewat tim, agar dibuat satu Monumen selain tugu Yamagata sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan kemanusiaan di Kabupaten Sarmi.*)
Tidak ada komentar