Madina,Kpktipikor.id
Kisah pilu dari warga yang tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Nuriani atau sebutannya Mak Ombing (47). Warga kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara,setiap hari harus berjuang untuk bertahan hidup sebagai buruh cuci warga sekitar untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Nuriani yang sehari-harinya hanya bekerja serabutan dan kadang menjadi buruh cuci serta suaminya hanya petani karet yang penghasilanya tidak seberapa, mengingat hanya menyadap karet milik orang lain.
Namun sayang,ia tidak pernah kunjung mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat meskipun berulang kali mendatangi kantor kelurahan dengan bermohon mendapatkan bantuan.
Hal ini terbukti dari pantauan awak media saat berkunjung ke kantor kelurahan Simangambat hendak sosial kontrol pada Rabu,06/07/2025 .
Terlihat Mak Ombing menghampiri salah satu petugas kelurahan dengan wajah penuh harapan hendak menanyakan apakah dirinya ada di dalam daftar penerima bantuan beras Bulog dari bantuan pemerintah.
Dengan dibantu petugas tersebut beliau ternyata tidak ada di daftar penerima sembako tersebut hingga membuat dirinya pasrah dan diapun terduduk lesu di kursi kantor tersebut sehingga dengan rasa iba awak media ini beserta tim mengantarkan Mak Ombing ke tempat kediamannya sembari melihat kondisi rumah beliau yang sudah tidak layak ditempati mengingat beliau memiliki 4 orang anak yang yang tiga diantarnya masih menempuh jenjang pendidikan.
Melihat kondisi rumah yang menjadi tempat tinggal Mak Ombing bersama suami dan anaknya adalah rumah milik pribadi di atas tanah irigasi milik pemerintah yang memiliki satu ruang dengan ukuran 3×5 meter tanpa ada penyekat ruang yang dimana mereka mengalami kesusahan kalau hendak tidur mengingat mereka tidur bersama sama diruang tersebut dengan kondisi bersusun,serta kondisi dapur yang digunakan sehari-hari untuk memasak juga hanya dengan lebar 1×3 meter, hanya muat piring alat masak seadanya.
Dinding rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk serta atap rumah sudah bocor dimana mana menyebabkan dirinya beserta keluarganya tidak tenang takut sewaktu-waktu rumah tersebut roboh lantaran musim penghujan,karap kali air hujan masuk kedalam rumah melalui sela-sela dinding yang renggang dan atap rumah yang bocor tersebut.
Di sisi lain,saat awak media mencoba mengkonfirmasi terkait kondisi warganya yang tidak kunjung mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat hingga berita ini naik ke meja redaksi,Lenda selaku lurah Simangambat belom dapat dihubungi. (Tim)
Tidak ada komentar