Isu Retorika dan Politik Identitas Dalam Kontestasi Demokrasi Di Pilkada Papua 2024 Pada PSU Provinsi Papua 2025.

waktu baca 3 menit
Sabtu, 14 Jun 2025 23:04 38 kabiro kabupaten sarmi

(Sebuah Goresan pena dalam Catatan Kusam Untuk Di Renungkan).

Oleh, Victor Ruwayari
Pemerhati Demokrasi Lintas Papua.

Retorika dan Politik Identitas, adalah senjata Pamungkas yang sering kali di gunakan oleh para elit politik dalam setiap Kontestasi Demokrasi baik Pilpres, Pilgub, Pilbup ataupun Legislatif.

Pilkada Serentak 2024 pada PSU Provinsi Papua mendatang 6 Agustus 2025 akan menjadi pertarungan sengit para elit politik lokal dalam memperebutkan Kekuasaan, isu-isu krusial terselubung akan menjadi strategi dan trik untuk menarik simpati dari masing-masing kandidat.

– Memaknai Politik Identitas Menurut “Parsudi Suparlan” (2004) adalah pengakuan terhadap seseorang individu atau suatu kelompok yang dikaitkan dan di letakkan dalam rangkaian ciri-ciri khusus atau karekteristik tertentu yang menjadi suatu kesatuan menyeluruh dan menandai masuk dalam suatu kelompok atau golongan tertentu.

– Menurut “Sri Astuti Buchari” (2014) mengemukakan bahwa Konsep Identitas secara umum dapat dimaknai sebagai citra yang membedakan individu atau suatu kelompok dengan individu atau suatu kelompok yang lain, yang dilakukan secara simultan (bersama) dalam interaksi sosial sehingga memunculkan suatu opini tertentu yang berkaitan dengan keberadaan individu atau kelompok tersebut.

– Retorika adalah suatu teknik pembujukan, Rayuan secara persuasi melalui karakter pembicara, emosional atau suatu argumen.

Secara umum retorika adalah seni manipulatif atau teknik persuasi politik bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pembicara melalui pidato, persuader, dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka.

(Awalnya”Aristoteles” mencetuskannya dalam dialog sebelum “The Rhetoric” dengan judul “Grullos atau Plato Enulis dalam Georgias”.)

Dengan demikian Retorika secara gamblang dapat diartikan sebagai rayuan, tipuan agar siperayu dapat memiliki apa yang dikehendakinya.

Dari pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa Retorika dan Politik Identitas adalah suatu aliran politik dengan rayuan ingin melibatkan seseorang atau sesuatu kelompok masyarakat untuk mengikuti kehendak yang diinginkan oleh seseorang atau suatu kelompok yang memiliki kesamaan karekteristik tertentu,(Suku,Agama,Ras).

Pada setiap Perhelatan Kontestasi Demokrasi, baik Pilpres, Pilgub, Pilbup ataupun Legislatif isu-isu krusial ini akan menjadi strategi pamungkas dari setiap kontestan untuk mempengaruhi setiap pilihan politik dari Masyarakat.

Pemilihan umum termasuk Pilkada Serentak 2024 Papua pada PSU Provinsi Papua 2025 adalah Suatu proses politik Demokrasi dimana berbagai faktor politik akan mendominasi dan menjadi Taruhan dalam pertarungan ini.

Bagaimana aktor-aktor yang berada didalamnya mengelola isu-isu tersebut, sehingga memenangkan pertarungan ini dan tidak menjadi suatu konflik toleransi.

Isu-isu krusial yang terselubung dalam Retorika dan Politik Identitas ini akan mencederai suatu Proses Demokrasi yang sesungguhnya dalam proses Demokratisasi, sehingga Masyarakat tidak terjebak dalam Situasi Intoleran.

” Bagaimana kita sebagai Masyarakat dan juga sebagai Pemilih dapat merefleksikannya?”.

Bagi para Pemilih, hak politik adalah hak mutlak yang dimiliki dan digunakan dengan “Bijak”, seorang kandidat atau kontestan adalah seorang Negarawan sejati yang selalu mengedepankan Integritasnya dalam mengawal dan menjunjung tinggi nilai-nilai Demokrasi.

Siapapun yang akan memenangkan Pertarungan dalam Kontestasi Demokrasi pada Pilkada Papua 2024 di PSU Provinsi Papua 2025 ini adalah Negarawan sejati yang selalu mementingkan kepentingan bersama diatas segalanya untuk memajukan Daerah ini.

Kita tunggu hasil akhirnya nanti, Kita sebagai Masyarakat akan kembali pada Komunitas kita masing-masing, ” Si Miskin Menjerit, Yang Kaya ketawa, berpesta pora,”(Black Brother’s)”, dan Petani, tetap Petani, Nelayan, tetap Nelayan, dan lain sebagainya”.*)

” Salam Demokrasi ” ,
Dari Kabupaten Sarmi Negri 1000 Ombak, 

kabiro kabupaten sarmi

Mantan Komisioner KPU Kabupaten Sarmi Periode 2014-2024.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA