“Doa Orang Tua dan Harapan untuk Anak Saleh”

waktu baca 2 menit
Selasa, 21 Okt 2025 14:57 10 Admin Pusat

Tapaktuan 20 Oktober 2025 Perjuangan orang tua dalam membesarkan anak bukanlah perkara yang ringan.

Sejak dalam kandungan hingga anak tumbuh dan berkembang, seluruh tenaga, cinta, doa, bahkan air mata tercurah demi melihat sang buah hati tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Anak adalah amanah yang Allah titipkan, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”
(QS. Al-Kahfi [18]: 46)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kehadiran anak bukan sekadar kebahagiaan duniawi, tetapi tanggung jawab besar agar mereka menjadi amal saleh yang terus mengalirkan pahala bagi kedua orang tuanya.

Sebab itu, membentuk akhlak anak sejak dini adalah tugas utama keluarga.

Baik buruknya akhlak seorang anak sering kali menjadi cerminan dari pendidikan yang diberikan oleh orang tuanya di rumah.

Dari Abu Hurairah Ra
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Hadis ini menjadi penguat bahwa anak yang saleh bukan hanya kebanggaan di dunia, tetapi juga investasi akhirat bagi kedua orang tuanya.

Karenanya, membimbing anak dengan penuh kasih sayang, mengajarkannya nilai-nilai Islam, serta menanamkan adab sejak dini adalah bentuk perjuangan tiada henti yang kelak akan berbuah pahala tanpa putus.

Momentum ulang tahun ke-4 Muhammad Razqa Asy Syauqi pada 21 Oktober 2025 menjadi saat yang tepat untuk merenungkan tanggung jawab besar tersebut.

Tepat satu hari menjelang Hari Santri 22 Oktober, semoga Syauqi tumbuh menjadi anak saleh, santri yang berbakti kepada orang tua, mencintai negeri, dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat bagi sesama.

Di tengah arus zaman yang penuh tantangan, doa dan didikan orang tua adalah benteng pertama yang akan menuntun langkah anak menuju jalan yang diridhai Allah.

Semoga setiap langkah kecilnya hari ini menjadi pijakan besar menuju masa depan yang gemilang dunia dan akhirat.

NARA SUMBER Muhammad Ali Akbar (Penyuluh Agama Islam KUA TAPAKTUAN)

EDITOR

WIRA TAPAKTUAN 1984 TIPIKOR

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA