Gayo Lues.kpktipikor.Id – Aroma busuk dugaan penyimpangan anggaran kembali menyeruak di Kabupaten Gayo Lues. Kali ini mengarah ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada tahun anggaran 2024 merealisasikan dana hibah sebesar Rp.500 juta kepada Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Gayo Lues.
Ironisnya, dana jumbo itu justru menimbulkan pertanyaan publik. Sepanjang tahun 2024, tidak pernah ada satu pun event pacuan kuda yang digelar di Gayo Lues.Sutrisno, perwakilan Tim Pemantau Keuangan Negara (PKN) Gayo Lues, menyebut hal ini sebagai kejanggalan serius,ini jelas janggal. Uang rakyat Rp.500 juta dicairkan, tapi kegiatan yang seharusnya dilaksanakan sama sekali tidak ada. APH wajib turun tangan,” tegasnya.
Berdasarkan data resmi, hibah tersebut disalurkan melalui degan SK Nomor 100.3.3.2/579/2024 tanggal 31 Oktober 2024 serta NPHD Nomor 16/PORDASI-GL/XI/2024 – 426/103/2024 tanggal 4 November 2024 dengan sub kegiatan Pengembangan Organisasi Keolahragaan (DAU-SG) T.A 2024.
Namun fakta berbicara lain. Kegiatan kosong, anggaran ludes. Publik pun menduga hibah ini hanya menjadi alat permainan oknum tertentu.PKN mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk tidak menutup mata. Dana hibah setengah miliar rupiah bukan angka kecil. Jika benar ada rekayasa atau manipulasi, ini jelas masuk kategori dugaan tindak pidana korupsi.
APH harus membongkar siapa aktor di balik skenario ini. Jangan biarkan uang rakyat diperlakukan sebagai bancakan,” desak Sutrisno.
Kini, sorotan publik tertuju pada aparat hukum. Akankah mereka berani menguliti kasus ini hingga ke akar, atau justru membiarkan uang negara menguap tanpa jejak.
Hasil komfirmasi dari Muhibun sebagai Ketua Pordasi Gayo Lues Tahun 2024 menyampaikan kepada awak media,kami memang ada dana hibah sesuai dengan proposal kami, proposal kami untuk even disini sekali untuk menghadiri acara ditakigon 2 kali.Untuk menghadiri HUT RI takingon dan bener meriah itu proposal kami,dan kami bisa memakai dana tersebut untuk memakai HUT RI ke takingon dan bener meriah karena proposal kami seperti itu.ucapnya Selasa ( 02/09/2025 )
Lanjutnya,saat itu di Gayo Lues masa pilkada.Sehingga kami tidak bisa mengadakan pacuan kuda di kabupaten Gayo Lues,kami tarek dana tersebut sesuai dengan kebutuhan kami ke takingon dan bener meriah semua dana yang kami pakai itu ada pertanggung jawabannya, entah tiga kali even entah empat kali sebesar kurang lebih 400 JT selebihnya kembali ke kas daerah tidak semuanya kami tarek tidak mungkin dinas bisa kami tipu.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak dinas terkait belum dapat memberikan klarifikasi resmi. Publik pun masih menunggu dengan penuh harap, agar ada penjelasan yang terang benderang demi menghindari prasangka dan menjaga kepercayaan terhadap penyelenggara pemerintahan.
Editor : Dir
Tidak ada komentar