Soe, Timor Tengah Selatan – Seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menegaskan pentingnya memberikan pembekalan sejak dini kepada anak laki-laki maupun perempuan tentang tanggung jawab berumah tangga. Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sekaligus mencegah perceraian yang belakangan kian marak terjadi di kalangan masyarakat.Selasa, 9 September 2025
Tokoh masyarakat yang enggan menyebutkan namanya tersebut mengungkapkan bahwa perceraian maupun perpisahan tanpa kejelasan semakin sering ditemukan di TTS. Salah satu penyebabnya, kata dia, adalah kurangnya pemahaman generasi muda mengenai peran dan kewajiban masing-masing dalam rumah tangga.
> “Ketika anak-anak muda kita menikah, mereka sering kali belum dibekali pemahaman yang cukup. Akibatnya, saat terjadi masalah, mereka mudah menyalahkan satu pihak. Padahal, seharusnya pasangan suami-istri mencari titik persoalan bersama,” ujarnya.
Ia juga menyoroti adanya kecenderungan sebagian anak perempuan yang ingin mengambil alih peran kepala keluarga, sementara di sisi lain ada pula laki-laki yang justru enggan bertanggung jawab setelah menikah. Kondisi tersebut, menurutnya, kerap menjadi pemicu rapuhnya ikatan rumah tangga.
> “Sekarang banyak kasus, anak-anak perempuan ingin menjadi pengambil keputusan utama, sedangkan laki-laki ada yang justru menghindari tanggung jawab. Karena itu, orang tua harus berperan aktif membina anak-anaknya sebelum dan sesudah mereka membangun rumah tangga,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan masyarakat untuk meneladani kehidupan rumah tangga generasi terdahulu. Meski hidup sederhana dan tidak memiliki banyak harta, rumah tangga pada masa itu jarang berakhir dengan perceraian.
> “Kita harus kembali membina nilai-nilai itu. Rumah tangga akan kuat jika ada saling menghargai dan kesadaran akan peran masing-masing. Dengan begitu, kesejahteraan dalam keluarga pun dapat tercapai,” tuturnya.
( Ferdinandus )
Tidak ada komentar