Brampi Moriolkosu, Sosok Pemersatu di Bumi Duan Lolat: Harapan Baru untuk Sekda Tanimbar

waktu baca 2 menit
Rabu, 11 Jun 2025 16:53 24 Kaperwil Maluku

Opini oleh: Petrus Livurngorvaan/Watkaat.

Saumlaki, kpktipikor.id – Dalam pusaran dinamika birokrasi dan keragaman budaya yang mewarnai Bumi Duan Lolat, masyarakat Kepulauan Tanimbar kini menaruh harapan pada satu figur yang tampil berbeda. bukan karena ambisi, tetapi karena dedikasi. Namanya: Brampi Moriolkosu.

Ia bukan sekadar calon Sekretaris Daerah. Ia adalah sosok yang lahir dan tumbuh dari rahim kebersamaan Tanimbar, yang memahami denyut nadi warganya, serta mampu melebur di antara sekat-sekat sosial dan politik. Dalam dirinya hidup filosofi luhur Duan Lolat. sebuah ikatan sakral antara pemberi dan penerima, antara pemimpin dan rakyat, antara birokrasi dan budaya.

Dalam situasi sosial yang mudah terpolarisasi, Brampi hadir tidak dengan suara keras, tapi dengan telinga yang mendengar dan hati yang terbuka. Di tengah riuhnya kepentingan, ia memilih jalan senyap, tetapi pasti. Jalan yang mempersatukan, bukan memecah. Jalan yang mengajak bicara, bukan mendikte.

Integritasnya lahir bukan dari ruang kekuasaan, tetapi dari pengalaman hidup yang sederhana. Ia pernah menjadi “yang kecil“, dan karena itu ia tahu pentingnya merangkul, bukan meninggalkan. Ketika jabatan menghampiri, ia tidak menjadikannya panggung kuasa, melainkan alat pengabdian.

Kini, saat seleksi Sekda Kabupaten Kepulauan Tanimbar memasuki babak krusial, publikĀ  berbicara dengan terang. Dari empat nama yang mencuat, satu nama menonjol bukan karena kampanye atau manuver politik, tapi karena rekam jejak yang nyata: Brampi Moriolkosu. Ia tidak hanya layak. ia dibutuhkan.

Dalam dirinya, rakyat melihat seorang pemimpin yang tidak berjarak, yang menjadikan Duan Lolat bukan sekadar simbol, tapi landasan dalam setiap kebijakan dan keputusan. Dalam dirinya, masyarakat melihat harapan bahwa Tanimbar bisa tetap bersatu di tengah perbedaan – dan bahkan tumbuh darinya.

Tugas seorang Sekda bukan hanya mengatur administrasi, tapi menguatkan kohesi sosial di tengah tekanan zaman. Dalam tantangan itulah Brampi Moriolkosu hadir sebagai jawaban: pemimpin yang memanusiakan, bukan mengendalikan.

Harapan rakyat hari ini bukan pada figur yang berpolitik, tapi pada pemimpin yang berintegritas. Dan bila suara rakyat adalah gema kehendak Tuhan, maka biarlah sejarah menulis: Brampi Moriolkosu adalah jembatan yang menyatukan semua anak negeri di Bumi Duan Lolat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA