Sejak awal pemasangan hingga 2025, tiang listrik permanen tak kunjung hadir Timor Tengah Selatan, NTT – Warga Desa Kakan, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), terus hidup dalam kondisi rawan akibat jaringan listrik yang tidak memiliki tiang permanen. Sejak awal pemasangan, hingga tahun 2025 ini, kabel listrik masih ditopang dengan tiang kayu, bambu, bahkan digantungkan pada pohon-pohon di sekitar pemukiman dan jalan desa.
Kondisi tersebut membuat masyarakat sangat resah karena dianggap membahayakan keselamatan mereka. “Kami sudah bosan mengganti tiang kayu ini. Kalau rusak, waktunya selalu bertepatan dengan saat kami kerja di kebun, jadi kami biarkan saja begitu. Ini sangat menyusahkan,” ungkap Bapak Nahorbanu, salah seorang warga.
Nahorbanu menegaskan bahwa dirinya bersama Kepala Desa Kakan pernah langsung pergi ke kantor ULP PLN Kupang untuk menyampaikan keluhan dan meminta pemasangan tiang listrik permanen. Namun hingga kini, belum ada jawaban maupun tindak lanjut dari pihak PLN. “Kami sudah pernah bersama kepala desa ke PLN Kupang, tapi sampai sekarang tidak ada jawaban. Padahal kondisi listrik di desa kami ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Bapak Elam Benu, warga lainnya. Menurutnya, kondisi ini membuat warga selalu waswas, terutama ketika kabel listrik bergesekan dengan pohon atau bambu yang bisa patah sewaktu-waktu. “Kami ingin listrik yang aman, dengan tiang permanen, bukan seperti sekarang yang masih darurat,” tegasnya.
Kepala Desa Kakan pun membenarkan bahwa ia sudah mendampingi masyarakat mengadu ke PLN Kupang. Saat itu pihak PLN berjanji akan menurunkan tiang listrik, namun hingga saat ini belum ada realisasi.
Masyarakat Desa Kakan berharap agar pemerintah setempat bersama pihak PLN dapat segera turun langsung ke lokasi, melihat kondisi nyata, dan menindaklanjuti kebutuhan mendesak ini.
“Yang kami minta hanya kepastian dan tiang listrik permanen, supaya kami bisa hidup lebih tenang tanpa rasa takut setiap hari,” pungkas Nahorbanu.
Sumber : masyarakat,,
Kades Kakan
Jurnalis : Ferdinandus
Tidak ada komentar