FORDATA,kpktipikor.id – Umat Katolik di Kabupaten Kepulauan Tanimbar bersyukur atas lahirnya tonggak sejarah iman baru. Dua putra terbaik daerah, RD. Mesak Wermasubun dan RD. Yakobus Zakaria Balia, memimpin Misa Perdana di Gereja Santo Petrus Awear Lama, Paroki Fordata, pada Kamis (21/8/2025). Perayaan Ekaristi yang dimulai pukul 17.30 WIT itu disambut dengan suasana khidmat dan penuh sukacita, menjadi momentum bersejarah yang meneguhkan persaudaraan iman umat Katolik di Fordata dan sekitarnya.
Sejak pagi, kedua Imam muda telah disambut secara adat di kampung halaman Kedua Imam Baru tersebut Di desa Awear Lama, sebelum memimpin Ekaristi Kudus di tengah umat. Prosesi liturgi semakin semarak dengan tarian liturgis adat Tanimbar, yang melambangkan persatuan iman Katolik dengan kekayaan budaya leluhur. Kehadiran mereka dipandang sebagai anugerah besar sekaligus jawaban doa umat yang lama merindukan lahirnya gembala baru dari tanah sendiri.
Perayaan Misa yang berakhir pada pukul 20.00 WIT dan dilanjutkan dengan seremoni adat dan ramah tamah, di halaman Gereja Santo Petrus Awear Lama, menandai sebuah tonggak baru perjalanan iman dan budaya Tanimbar.
Dalam acara ramah tama itu, RD. Mesak Wermasubun dalam kesempatan terpisah, kepada awak media, menekankan pentingnya keteguhan iman di tengah arus modernisasi.
“Kehadiran kami bukan hanya sebagai pelayan altar, tetapi sebagai anak daerah yang kembali untuk mengabdi, bertumbuh, dan menabur kasih Kristus di tanah leluhur sendiri. Budaya lokal yang masih kuat harus menjadi dasar iman dalam menghadapi tantangan zaman,” ujar RD Wermasubun.
Ia juga berpesan kepada generasi muda Katolik agar berani menanggapi panggilan Tuhan. “Reformasi mental harus terus dihidupi. Tugas utama kami adalah mendidik dan membina umat, agar iman bertumbuh sejalan dengan kearifan lokal yang tetap lestari,” tegasnya.
Sementara itu, RD. Yakobus Zakaria Balia menyampaikan sukacita rohaninya setelah memimpin Misa Perdana di tanah kelahiran.
“Momen ini sangat membahagiakan karena saya bisa kembali bertemu orang tua, saudara, dan umat sekampung. Pesan saya sederhana: marilah kita rajin berdoa, melayani Tuhan, dan mengasihi sesama. Iman yang berakar kuat akan menjadi sumber daya rohani yang menopang persaudaraan, persatuan, dan pembangunan daerah,” ungkapnya.
Camat Fordata, Rizal Lalaun, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan mendalam atas kehadiran dua Imam baru ini.
“Kami melihat peristiwa bersejarah ini sebagai bagian dari penguatan spiritual dan kultural masyarakat Fordata. Kehadiran dua putra daerah yang kini menjadi Imam adalah sebuah kebanggaan, sekaligus inspirasi bagi generasi muda untuk meneladani pengabdian demi Gereja, bangsa, dan tanah leluhur,” tegasnya.
Ia menambahkan, Awear Lama telah melahirkan 19 Pastor yang menjadi kebanggaan Fordata. “Semoga kehadiran RD. Mesak dan RD. Yakobus membawa perubahan positif dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat, sekaligus menginspirasi anak-anak muda Katolik agar berani melangkah mengikuti panggilan Tuhan,” pungkasnya.
Senada, Kepala Desa Awear Lama menyatakan bahwa momen ini adalah kebanggaan bersama. “Hari ini sejarah baru ditorehkan. Putra-putra terbaik Awear Lama kini kembali sebagai gembala umat. Kami yakin pelayanan mereka akan membawa pencerahan iman, mempererat persaudaraan, sekaligus mendorong kemajuan masyarakat,” ujarnya penuh haru.
Tokoh adat, pemuka masyarakat, dan unsur pemerintah desa turut hadir memberikan penghormatan atas peristiwa bersejarah ini. Mereka meyakini bahwa pelayanan rohani kedua Imam baru akan menjadi kekuatan moral dan spiritual bagi umat sekaligus menopang pembangunan masyarakat Fordata.
Umat Katolik Fordata berharap, kehadiran RD. Mesak Wermasubun dan RD. Yakobus Zakaria Balia tidak hanya menyalakan semangat pelayanan Gereja, tetapi juga menjadi teladan pengabdian yang berakar pada iman, adat, dan budaya. Dengan cahaya kasih Kristus, kedua Imam muda ini diyakini akan meneguhkan Gereja, mempererat persaudaraan, serta membawa berkat bagi masyarakat di Kepulauan Tanimbar
Tidak ada komentar