Takalar, Sulawesi Selatan,kpktipikor.id-(3/8)Kabupaten Takalar dihebohkan oleh aksi demonstrasi besar-besaran yang digelar Jumat (1/8/2025). Ratusan warga menggeruduk Gedung DPRD Takalar, Kantor Bupati Takalar, dan Mapolres Takalar untuk memprotes dugaan penipuan yang dilakukan oleh salah satu anggota DPRD setempat. Aksi yang diprakarsai oleh Aliansi Masyarakat Peduli Pemerintahan Bersih (AMPP) ini menuntut keadilan atas dugaan penipuan investasi fiktif yang dilakukan oleh seorang anggota DPRD berinisial Sri, politisi dari PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB).
Suasana demonstrasi berlangsung tegang. Para demonstran yang sebagian besar merupakan korban dugaan penipuan ini, membentangkan spanduk dan poster berisi kecaman keras terhadap Sri. Mereka menuntut agar cepat mengambil keputusan tegas .Mirisnya KETUA DPRD KAB TAKALAR yg di tuakan dan di amanahkan untuk menjadi punggawa legislasi seolah” buta dan tuli terhadap perbuatan anggotanya sehingga sampai saat ini belum sama skali ada sikap ketegasan.
Modus penipuan yang dilakukan Sri, menurut keterangan para korban, cukup licik. Ia menawarkan investasi di bidang bahan bakar minyak (BBM) dengan iming-iming keuntungan yang sangat menggiurkan. Namun, janji keuntungan besar yang dijanjikan Sri tak kunjung terealisasi. Uang investasi mereka lenyap begitu saja tanpa kejelasan.
Aksi demonstrasi yang berlangsung selama beberapa jam ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Mereka berupaya mengamankan jalannya demonstrasi agar tetap kondusif dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun suasana sempat memanas, demo akhirnya berakhir tanpa insiden berarti.
”Kami jg menuntut bapak KAPOLRES dan KASAT RESKRIM polres takalar agar cepat menaikkan status yg sedang di tangani polres takalar”
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keresahan di masyarakat Takalar apa lagi dari partai PKB yg kebetulan jadi pemenang pemilu di kab takalar. Tak kalah mengecewakannya ketua DPC PKB PARTAI KEBANGKITAN BANGSA ) kab takalar yg sampai saat ini belum jg merespon sehingga di nilai gagal memimpin partai raksasa tersebut.
Wartawan:RM
Tidak ada komentar