Maluku (Namlea) Kpktipikor.id – Upaya penegakan hukum dan pengamanan wilayah di Kabupaten Buru kembali menunjukkan keseriusannya. Rabu pagi (23/07), Polres Buru bersama Kompi 3 Batalyon A Pelopor Brimob Polda Maluku menggelar Operasi Cipta Kondisi di Pelabuhan ASDP Namlea, dalam rangka memutus mata rantai peredaran barang berbahaya, minuman keras ilegal, serta menekan potensi aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang kerap merusak lingkungan dan mengganggu stabilitas keamanan.
Kegiatan berlangsunh pukul 06.35 WIT hingga 08.00 WIT
Operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang, S.H., S.I.K., M.M., bersama Wadansat Brimob Polda Maluku AKBP Dennie Andreas Dharmawan, S.I.K. dengan melibatkan gabungan personel dari Polres Buru dan Kompi 3 Batalyon A Pelopor Brimob bersiaga di pintu-pintu masuk pelabuhan saat KMP Tatihu melakukan proses embarkasi penumpang dan kendaraan.
Hasil Razia: Miras Ilegal dan Sajam Diamankan
Dalam pemeriksaan intensif terhadap penumpang dan kendaraan roda dua (R2), roda empat (R4), hingga truk logistik (R6), aparat berhasil menyita sejumlah barang terlarang yang hendak masuk ke wilayah Buru.
Adapun barang Bukti Diamankan, 6,5 Liter Miras Jenis Sopi disita dari Stenly Hendrek Palembang (31), warga Kompleks Pertanian, Desa Passo, Kota Ambon.
Selain itu, Senjata Tajam Jenis Pisau Badik dibawa oleh Muhammad Pattah (33), warga Desa Elfule, Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
Selanjutnya, barang-barang tersebut langsung diamankan sebagai barang bukti pelanggaran hukum yang dapat memicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Fokus: Penertiban PETI dan Gangguan Kamtibmas
Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukidjang, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar razia rutin, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencegah peredaran ilegal, melindungi lingkungan, dan menjaga stabilitas wilayah dari aktivitas tambang liar (PETI) yang semakin marak.
“Kami fokus menertibkan peredaran barang ilegal dan mendukung pengendalian aktivitas pertambangan tanpa izin yang berdampak buruk bagi lingkungan dan sosial masyarakat,” ungkap Kapolres kepada wartawan di lokasi operasi.
Operasi Berjalan Humanis dan Disambut Positif Warga
Meski bersifat penegakan hukum, operasi berlangsung dengan pendekatan humanis, tertib, dan profesional, serta mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pihak pelabuhan.
Situasi Pelabuhan ASDP Namlea selama operasi berlangsung terpantau aman, kondusif, dan tanpa insiden, mencerminkan sinergi antara aparat keamanan dan warga dalam menjaga daerah dari ancaman kriminalitas.
Komitmen Aparat: Tidak Ada Ruang Bagi Kejahatan Lingkungan dan Distribusi Barang Terlarang
Langkah preventif ini menunjukkan bahwa aparat penegak hukum di wilayah Buru tidak tinggal diam terhadap praktik kejahatan lintas sektor, seperti distribusi miras ilegal, penyelundupan senjata tajam, dan aktivitas pertambangan liar yang selama ini menjadi perhatian nasional.
Operasi Cipta Kondisi bukan hanya tentang penertiban sesaat, tapi juga menjadi bentuk nyata komitmen Polres Buru dan Brimob Polda Maluku dalam mendukung program nasional: Indonesia Aman, Tertib, dan Berkelanjutan.
Tidak ada komentar