BKKBN Aceh Dorong Penguatan BKL Mandiri dan Berkualitas: Menuju Lansia Tangguh di Kota Sabang

waktu baca 2 menit
Sabtu, 12 Jul 2025 03:30 6 Admin KPK

Sabang, kpktipikor.id. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia dan memperkuat peran keluarga sebagai pilar utama ketahanan sosial, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Perwakilan Provinsi Aceh menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Berkualitas dan Mandiri di Kota Sabang, kamis (10/07).

Kegiatan strategis ini dihadiri sejumlah tokoh penting yang menjadi narasumber utama dan penggerak dalam pembangunan kesehatan lansia. Hadir dalam kesempatan tersebut:

DR. EDI SUHARTO – Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang

DR. M. JABARI, M.Si., MPh., CF.E., M.EL., CHt.M., NLP – Praktisi kesehatan dan akademisi

DR.PRISILLYA GOLDA – Pemerhati kesehatan keluarga dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan

Dalam sambutannya, perwakilan BKKBN Provinsi Aceh menekankan pentingnya revitalisasi program BKL sebagai motor penggerak terciptanya lansia yang sehat, aktif, dan mandiri. Program ini tak hanya menyentuh aspek kesehatan, tetapi juga kesejahteraan sosial dan psikologis lansia di dalam keluarga.

> “Melalui penguatan kelompok BKL yang berkualitas, kita ingin memastikan bahwa setiap lansia mendapat perhatian dan pendampingan yang berkelanjutan. Lansia bukan kelompok pasif, mereka adalah aset penting bangsa,” ujar Dr. M. Jabari dalam sesi pemaparannya.

Sementara itu, DR. EDI SUHARTO, menyampaikan bahwa sinergi antara instansi kesehatan, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci sukses pembinaan lansia. “Kota Sabang siap menjadi pilot project pengembangan BKL mandiri. Kami akan terus mendampingi agar program ini berdampak nyata di lapangan,” ungkapnya.

Acara ini turut diisi dengan sesi edukasi kesehatan lansia, pelatihan keterampilan keluarga lansia, simulasi pendampingan berbasis komunitas, serta diskusi interaktif yang membahas tantangan dan solusi dalam implementasi program BKL di tingkat gampong.

DR.PRISILLYA GOLDA menambahkan bahwa pendekatan humanis dan berbasis budaya lokal sangat penting dalam proses pendampingan lansia. “Kita tidak hanya membangun tubuh yang sehat, tapi juga mental yang kuat dan hati yang bahagia. Itu kunci lansia tangguh,” tuturnya.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini, BKKBN berharap tercipta keluarga-keluarga yang tidak hanya siap menghadapi era bonus demografi, tetapi juga mampu merawat dan memberdayakan para lansia secara menyeluruh. Kota Sabang dipandang sebagai wilayah yang potensial dalam menjadi contoh pengembangan model BKL terpadu di Aceh.

Tentang BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah kelompok kegiatan yang dibentuk untuk membantu keluarga dalam merawat lansia agar tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif di usia lanjut. Program ini merupakan bagian dari pendekatan pembangunan keluarga berkelanjutan yang dicanangkan oleh BKKBN.

Sudar:(wrt), Kaperwil Propinsi Aceh.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA