Tanimbar, kpkripikor.id – Keberadaan tower internet yang semestinya menjadi tulang punggung akses informasi dan digitalisasi desa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, kini justru memicu kekecewaan warga.
Pasalnya, di desa Tutukembong, Kecamatan Nirunmas, masyarakat lebih memilih layanan internet satelit Starlink ketimbang bergantung pada tower internet Kominfo yang hanya berdiri sebagai simbol tanpa fungsi nyata, Minggu (6/7)
Sudah berminggu-minggu lamanya, tower internet di desa ini tidak memberikan manfaat berarti. Warga mengeluhkan jaringan yang mati total selama sepekan terakhir, membuat aktivitas daring lumpuh, termasuk layanan administrasi Pemerintahan, pendidikan online, dan usaha digital masyarakat.
“Tower itu seperti pajangan besi. Kami tidak butuh simbol, kami butuh jaringan nyata,” tegas salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Starlink Jadi Solusi Warga Tutukembong
Melihat kondisi yang memengaruhi kebutuhan dasar warga, Pemerintah Desa Tutukembong bersama para pelaku usaha lokal bergerak cepat menghadirkan layanan internet satelit Starlink. Pilihan ini terbukti lebih stabil dan mampu menjawab kebutuhan internet masyarakat secara nyata.
“Upaya Kominfo seperti hanya di atas kertas. Keluhan kami seperti garam dibuang ke laut,” tambah warga tersebut.
Padahal, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI berulang kali menyampaikan komitmen untuk memperluas akses komunikasi hingga pelosok desa. Namun, realita di lapangan menunjukkan sebaliknya: janji tinggal janji, jaringan tetap mati.
Mata Rantai Proyek Kominfo Dipertanyakan
Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar terhadap tanggung jawab perusahaan rekanan yang mengelola tower internet di desa-desa. Meski sorotan media terus mengalir, tidak ada perbaikan berarti yang dirasakan masyarakat.
Kendati begitu, Tower internet yang dibangun dengan dana negara justru beralih fungsi menjadi “monumen bisu” di tengah krisis digital desa.
“Kalau begini terus, lebih baik tower di Tutukembong dibongkar saja. Daripada bikin sakit hati,” tutup sumber tersebut.
Tamparan Bagi Pemerataan Digitalisasi Desa
Situasi ini menjadi tamparan keras bagi semangat pemerataan akses digital di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Di tengah arus globalisasi dan transformasi digital, ketimpangan akses internet justru semakin memperlebar jurang antara desa dan kota.
Tower internet Tutukembong seharusnya menjadi simbol kemajuan, bukan sekadar bangunan tak berguna.
Oleh karena itu, Pemerintah pusat, daerah, dan mitra swasta harus mengevaluasi ulang proyek infrastruktur digital agar benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat di akar rumput.
Red (Petrus. L)
Tidak ada komentar