Fordata, kpktipikor.id – Suasana haru dan sukacita menyelimuti Desa Sofyanin ketika gelombang pertama perantau Sofyanin akhirnya tiba di kampung halaman, Minggu malam (12/10/2025). Rombongan disambut hangat oleh pemerintah desa, BPD, tua-tua adat, dan masyarakat yang sejak sore menantikan momen bersejarah ini.
Acara kepulangan yang dikemas dalam agenda “Sofyanin Panggil Pulang 2025” menjadi panggilan adat penuh makna. Tradisi ini mengajak seluruh anak negeri kembali menjejak tanah leluhur sebagai bentuk penghormatan dan ikatan persaudaraan yang tidak pernah luntur.
Ketua Panitia Sofyanin Panggil Pulang, Krisno Wuarmanuk, menyampaikan rasa syukur atas tibanya kloter pertama.
“Puji Tuhan, rombongan pertama sudah tiba dengan selamat. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung penyambutan ini. Untuk basudara lain yang masih dalam perjalanan, mohon diinformasikan melalui grup keluarga jika sudah tiba di kampung,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya setiap perantau melewati Vidu atau pintu gerbang adat kampung. “Ini bukan sekadar formalitas, tetapi simbol penghormatan kepada tanah leluhur dan adat istiadat yang diwariskan turun-temurun,” tambahnya.
Kedatangan perantau disambut meriah. Anak-anak, pemuda, hingga orang tua berbaur dalam suasana kekeluargaan. Mereka menyambut sanak saudara dengan pelukan hangat, tawa, dan air mata bahagia.
Tradisi penyambutan ini bukan hanya seremoni, melainkan wujud nyata nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan penghormatan adat Sofyanin yang tetap dijaga hingga kini.
Tibanya gelombang pertama menjadi awal dari rangkaian besar kepulangan perantau. Semua mata kini tertuju pada 21 Oktober 2025, puncak acara “Sofyanin Panggil Pulang” yang diyakini akan menjadi tonggak sejarah budaya Sofyanin.
Momen ini bukan sekadar pulang kampung, melainkan peristiwa bersejarah yang memperkuat identitas budaya, mempererat persaudaraan, dan mewariskan nilai adat kepada generasi mendatang.
Tidak ada komentar